Kuala Lumpur – Beberapa dari 23 relawan asal Malaysia yang tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) ke Gaza INITOGEL mengaku mendapat perlakuan kasar selama dalam tahanan Israel.
Mereka mengungkap mengalami kekerasan fisik dan diberi makanan yang menurut mereka layak diberikan kepada hewan, dikutip dari laman Free Malaysia Today, Senin (6/10/2025).
Salah satu pengacara yang mewakili para relawan, Fahmi Abd Moin, menyampaikan hal tersebut setelah berbincang langsung dengan mereka di Istanbul, Turki.
Dalam pertemuan itu, para relawan menceritakan bagaimana mereka dijambak, ditampar, dan dipaksa meminum air dari keran toilet.
Selain Fahmi, empat pengacara hak asasi manusia lainnya—Dir Kheizwan Kamaruddin, Azril Amin, Ahmad Nazrin Abu Bakar, dan Luqman Mazlan—juga mendampingi para relawan.
Menurut Fahmi, tim hukum akan mengumpulkan lebih banyak informasi setibanya para relawan di Malaysia. Mereka juga tengah mempertimbangkan untuk mengajukan laporan resmi ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC).
“Kami ingin memastikan apakah mereka disiksa dan seperti apa perlakuan yang diterima dari rezim Zionis. Jika terbukti ada pelanggaran, laporan lengkap akan kami kirimkan ke UNHRC agar rezim tersebut tidak lepas dari tanggung jawab,” ujar Fahmi.
Seluruh relawan Malaysia itu sebelumnya ditahan oleh pasukan Israel pada Kamis lalu dan dibawa ke penjara Ketziot di Gurun Negev. Mereka akhirnya dibebaskan pada Minggu.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam pernyataannya kemarin mengatakan, seluruh relawan kini dalam perjalanan pulang. Mereka diterbangkan dari Bandara Ramon di Israel selatan menuju Istanbul menggunakan penerbangan khusus pada pukul 18.45 waktu Malaysia. Setelah bermalam di Istanbul, mereka dijadwalkan melanjutkan penerbangan ke Malaysia.
Sumber : Tanyadok99.id

