Indonesia Dukung Tenaga Nuklir Saat Para Pemimpin Berkumpul untuk COP30

Indonesia Dukung Tenaga Nuklir Saat Para Pemimpin Berkumpul untuk COP30

Indonesia Dukung Tenaga Nuklir Saat Para Pemimpin Berkumpul untuk COP30

Liga335 – Jakarta. Indonesia yang bergantung pada batu bara baru-baru ini mendukung tenaga nuklir di depan para pemimpin dunia yang berkumpul di Brasil menjelang perundingan COP30 yang diawasi secara ketat.
Pada hari Kamis waktu setempat, Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Iklim Belem yang dihadiri oleh negara-negara di seluruh dunia yang mendaftarkan apa yang telah dan akan mereka lakukan untuk melindungi planet ini.

Indonesia termasuk salah satu negara yang memasukkan tenaga nuklir dalam rencana mereka. Menurut utusan iklim Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, Indonesia tetap berkomitmen pada tujuannya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Namun, Jakarta ingin mengembangkan ekonominya dengan cara yang berkelanjutan dengan membatasi emisinya hingga 1,5 gigaton pada tahun 2035.

“Komitmen kami mencakup target energi terbarukan yang lebih tinggi, mencapai 23 persen dari bauran energi kami pada tahun 2030. Serta pengembangan teknologi lain seperti tenaga nuklir sebagai bagian dari transisi energi hijau,” ujar Hashim.
Hashim tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai agenda nuklir Indonesia.

Namun, pemerintah telah memiliki rencana untuk s berulang kali menyatakan bahwa tenaga nuklir tidak akan menjadi pilihan terakhir, yang mencerminkan keterbukaan Jakarta terhadap sumber energi yang masih menjadi perdebatan. Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada tahun 2032. Indonesia ingin menghasilkan 44 gigawatt tenaga nuklir pada tahun 2060.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada konferensi Belem yang sama bahwa negaranya telah melakukan investasi besar dalam tenaga nuklir.
“Kami memberikan investasi energi bersih terbesar dalam sejarah Inggris dan program pembangunan nuklir terbesar dalam satu generasi. Untuk mengambil kembali kendali atas sistem energi kami dan menjadikan Inggris sebagai negara adidaya energi bersih,” kata Starmer.

Dalam perjalanan nuklirnya, Indonesia telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam mengembangkan reaktor modular kecil dalam sebuah kemitraan yang melibatkan NuScale yang berbasis di Oregon. PLN Indonesia Power, anak perusahaan PLN, juga menerima hibah sebesar 2,3 juta dolar AS dari US Trade and Development Agency untuk menjalankan studi kelayakan di Kalimantan Barat. Se enteri Perindustrian Airlangga Hartarto, belum lama ini, mengumumkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan studi kelayakan.

Kapasitas daya reaktor modular kecil hanya sepertiga dari kapasitas daya pembangkit nuklir tradisional.
Rusia – yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pertama di dunia – telah lama menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di bidang pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Namun, duta besarnya, Sergei Tolchenov, baru-baru ini mengatakan kepada para wartawan bahwa Indonesia belum menandatangani kontrak hingga hari ini.

Namun, menurut Tolchenov, tawaran untuk membantu Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir dalam berbagai ukuran tetap ada di atas meja.
Presiden Prabowo Subianto tidak hadir dalam perundingan COP30. Adiknya, Hashim, juga mewakili Indonesia dalam pertemuan iklim PBB di Azerbaijan tahun lalu.