Lebih dari 14.000 dapur umum akan menyajikan makanan gratis di Indonesia bulan ini

Lebih dari 14.000 dapur umum akan menyajikan makanan gratis di Indonesia bulan ini

Lebih dari 14.000 dapur umum akan menyajikan makanan gratis di Indonesia bulan ini

Liga335 – Lebih dari 14.000 dapur akan menyajikan makanan gratis di Indonesia bulan ini
Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan memiliki 14.403 dapur yang beroperasi bulan ini, dan dalam sebuah pernyataan hari Jumat, BGN mengatakan bahwa mereka sedang melakukan verifikasi berlapis untuk 1.

560 dapur yang masih dalam tahap persiapan, dan pada tanggal 6 November, 12.843 dapur, yang secara resmi disebut sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah beroperasi di seluruh Indonesia.Deputi Kepala BGN Sony Sonjaya mengatakan bahwa perkembangan ini menandai kemajuan yang signifikan dalam mempersiapkan infrastruktur untuk program MBG, salah satu prioritas utama pemerintah, dan menambahkan bahwa verifikasi yang cepat dan kesiapan di lapangan sangat penting untuk memastikan layanan gizi dapat menjangkau seluruh wilayah sasaran dengan segera.

“Proses verifikasi bersifat dinamis dan transparan. Lebih dari 13.000 mitra potensial telah menyelesaikan validasi, dan kami sedang menyelesaikan pemeriksaan kelayakan untuk memastikan kepatuhan mereka terhadap standar gizi nasional,” katanya.

BGN Sonjaya mengatakan bahwa verifikasi dan persiapan dapur umum dilakukan secara bertahap, mulai dari peninjauan aplikasi lokasi dan persiapan mitra hingga pemeriksaan kesiapan, survei lapangan, dan penentuan kelayakan akhir. “Kami harus memastikan setiap SPPG memenuhi standar yang sama dalam hal fasilitas, sumber daya, dan tata kelola,” tegasnya. Verifikasi berlapis memastikan tidak ada kompromi dalam hal kualitas,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa proses ini juga bertujuan untuk menjamin pemerataan akses gizi dan efektivitas program secara nasional. “Daerah yang sudah memiliki dapur umum yang beroperasi akan diminta untuk memperkuat koordinasi dan pengawasan, sementara daerah yang belum memiliki dapur umum akan diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan tambahan,” katanya. “Kami tidak ingin ada kelebihan pasokan di beberapa daerah sementara daerah lain tidak terlayani.

Pemerataan adalah kunci agar semua anak Indonesia mendapatkan layanan gizi yang berkualitas,” kata Sonjaya.