Indonesia akan meluncurkan pemeriksaan kesehatan gratis bulan depan
Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – 6 Januari 2025 JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana untuk menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bulan depan sebagai bagian dari upaya negara untuk mendeteksi berbagai penyakit secara dini dan menghindari kematian yang dapat dicegah. Dedek Prayudi, Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, mengatakan bahwa masyarakat dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis pada hari ulang tahun mereka di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mulai bulan Februari. “Masyarakat bisa datang ke Puskesmas terdekat dan menunjukkan KTP untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis.
Sangat mudah dan akan memakan biaya yang cukup besar jika harus membayar sendiri,” kata Dedek dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. “Presiden ingin agar masyarakat tetap sehat. Perspektif beliau tentang kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit, karena upaya promotif dan preventif jauh lebih penting,” kata Dedek.
Pemerintah telah mengalokasikan Rp 4,7 triliun (US$ 290 juta) untuk program ini tahun ini, yang akan mencakup 60 juta orang yang mengakses layanan tersebut. Selama Dalam lima tahun ke depan, pemerintah berharap dapat meningkatkan jumlah penerima manfaat menjadi 200 juta orang. Fokus utama dari pemeriksaan kesehatan gratis ini, menurut Dedek, adalah untuk menyaring masyarakat dari penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes.
Menurut data registrasi sosioekonomi tahun 2023, PTM merupakan penyebab kematian terbesar di negara ini, dengan penyakit kardiovaskular saja menyumbang 600.000 kematian per tahun. “Pemerintah melihat hal ini sebagai sesuatu yang serius dan harus mendapat perhatian khusus,” kata Dedek.
Baca juga: IDI puji rencana pemeriksaan kesehatan gratis pemerintah Selain PTM, pemeriksaan kesehatan juga akan menyasar penyakit dan kondisi medis tertentu, tergantung pada usia dan jenis kelamin pasien, untuk meningkatkan efektivitas dan meminimalkan angka kematian dan kecacatan di seluruh negeri. Anak-anak di bawah usia 5 tahun akan diuji untuk kondisi yang sudah ada sebelumnya dan cacat lahir, seperti hipotiroidisme kongenital, cacat lahir parsial atau komplit. ertinya hilangnya fungsi kelenjar tiroid yang dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan otak, dan metabolisme.
Anak-anak yang berusia hingga 18 tahun akan diperiksa untuk mengetahui obesitas, diabetes dan kesehatan mulut, sementara pemeriksaan untuk orang dewasa akan menguji jenis kanker yang umum terjadi berdasarkan jenis kelamin. Para lansia akan diperiksa untuk kondisi medis geriatri, selain penyakit kardiovaskular. Diah Saminarsih, pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), mengatakan bahwa pemeriksaan gratis ini merupakan langkah awal yang baik untuk mengatasi masalah PTM di Indonesia, dan bahwa inisiatif ini melengkapi fokus Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan primer.
Namun, ia juga mendesak pemerintah untuk membuat rencana tentang bagaimana menindaklanjuti temuan medis setiap pasien. “Katakanlah seorang pasien mengetahui bahwa dia menderita kanker. Apakah pemerintah bisa menjamin bahwa ia akan dapat menerima pengobatan seumur hidup?
Atau jika [biayanya] akan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional? [Program JKN, apa yang terjadi jika pasien tidak mampu membayar premi?” kata Diah pada hari Minggu.
“Ini adalah aspek-aspek teknis utama yang harus dipersiapkan oleh pemerintah.” Untuk mengoptimalkan program skrining gratis, Diah juga meminta Kementerian Kesehatan untuk mengintensifkan kampanye kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan, dengan mengatakan bahwa alasan di balik keraguan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin bukan hanya karena biaya, tetapi juga kurangnya informasi dan stigma sosial.

