Indonesia Luncurkan Rencana Pengendalian Kanker Nasional Baru Berdasarkan Rekomendasi Misi Peninjauan

Indonesia Luncurkan Rencana Pengendalian Kanker Nasional Baru Berdasarkan Rekomendasi Misi Peninjauan

Indonesia Luncurkan Rencana Pengendalian Kanker Nasional Baru Berdasarkan Rekomendasi Misi Peninjauan

Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang menjadi prioritas di Indonesia, menyumbang 18 persen dari kematian akibat kanker di kalangan wanita. Angka kejadian kanker serviks dapat dikurangi melalui vaksinasi human papillomavirus (HPV) dan skrining yang efektif untuk mendiagnosis dan memulai pengobatan pada tahap awal. Partha Basu dari IARC mengatakan: “Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk memberantas kanker serviks dengan memperkenalkan vaksin HPV pada tahun 2023, yang pada awalnya menargetkan lebih dari dua juta anak perempuan di kelas lima dan enam.

Tujuannya adalah agar 90 persen dari populasi target dapat divaksinasi. Hal ini, dikombinasikan dengan inisiatif terbaru untuk meningkatkan skrining berbasis deteksi HPV di seluruh negeri, akan mempercepat penghapusan kanker serviks di negara dengan populasi padat ini.”
Kanker anak juga merupakan prioritas bagi Pemerintah, yang berkomitmen untuk memenuhi target Inisiatif Global untuk Kanker Anak, yaitu setidaknya 60 persen tingkat kelangsungan hidup untuk enam jenis kanker anak yang umum terjadi pada tahun 2030.

Pada tahun 2022, target tersebut telah tercapai. ebih dari 12.000 anak hingga usia 19 tahun terkena kanker di Indonesia (Globocan 2022).

Untuk membantu negara mengatasi tantangan ini dan meningkatkan diagnosis dini serta perawatan bagi anak-anak penderita kanker, Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude secara aktif terlibat dalam misi imPACT bulan Juli sebagai Pusat Kolaborasi WHO untuk Kanker Anak dan sebagai mitra teknis dan keuangan dalam mengimplementasikan inisiatif global WHO.
“Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan rumah sakit serta yayasan utama di enam provinsi hingga saat ini, tim kami di Rumah Sakit Penelitian Anak St.

Jude sangat senang dan berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dalam bidang pendidikan, peningkatan kapasitas, penelitian, dan advokasi serta mobilisasi sumber daya di Indonesia sebagai bagian dari Aliansi Global St. Sangat menggembirakan dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan komunitas profesional onkologi pediatrik dan masyarakat sipil setempat untuk menerapkan sistem kesehatan dan perangkat kebijakan selama beberapa bulan bersama untuk melengkapi kunjungan dan diskusi langsung yang berharga untuk meninjau dan mendiskusikan imPACT secara langsung,” ujar Catherine Lam, Direktur Pusat Kolaborasi WHO untuk Kanker Anak di Rumah Sakit Penelitian Anak St.
Mitra lain yang secara aktif terlibat dalam misi ini adalah MD Anderson Cancer Center.

Kemitraan yang sudah terjalin di negara ini memperkuat pengembangan profesional, khususnya untuk kanker serviks, onkologi medis, dan patologi. “Tim kami di MD Anderson merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam proyek-proyek untuk mengurangi beban kanker di Indonesia. Kami telah bermitra dalam pencegahan kanker serviks, pengobatan kanker payudara serta penguatan layanan patologi dan radiologi.

Berpartisipasi dalam tinjauan imPACT membantu tim kami untuk lebih memfokuskan upaya kami, terutama di bidang patologi, onkologi medis dan eliminasi kanker serviks di Indonesia,” kata Kathleen Schmeler, Direktur MD Anderson Cancer Center.