Pemerintah Akan Batasi Pembukaan Fakultas Kedokteran Baru di Indonesia
Liga335 – TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan rencana pembatasan pembukaan fakultas kedokteran di perguruan tinggi di Indonesia. “Kami akan membatasi pembukaan fakultas kedokteran untuk sementara waktu,” ujarnya kepada awak media pada Senin, 13 Januari 2025.
Menteri mengakui adanya kekurangan dokter di Indonesia, tetapi menegaskan bahwa membuka fakultas kedokteran baru bukanlah solusi yang tepat. “Yang kita butuhkan adalah lebih banyak dokter, bukan fakultas kedokteran,” katanya. Dalam kesempatan yang berbeda, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia masih kekurangan 120.
000 dokter umum, berdasarkan rasio ideal yang diharapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1 dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 150.
000 dokter umum. “Sementara itu, saat ini, fakultas kedokteran di Indonesia umumnya menghasilkan sekitar 12.000 orang,” kata Dante pada Selasa, 17 September 2024, seperti dikutip dari Antara.
Salah satu Alternatif yang diusulkan oleh Menteri Satryo untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan menambah kuota penerimaan mahasiswa dari fakultas kedokteran yang sudah ada. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa Indonesia saat ini kekurangan 1.500 dokter spesialis jantung.
Data kementerian menunjukkan bahwa sekitar 296.000 orang di Indonesia meninggal karena penyakit kardiovaskular setiap tahunnya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia disebabkan oleh kurangnya dokter spesialis jantung yang memiliki kompetensi di bidang kardiologi intervensi.
Kardiologi intervensi adalah cabang ilmu kardiologi yang bertujuan untuk membantu penderita penyakit jantung dengan pengobatan tanpa harus melakukan operasi besar. “Kita harus mempercepat ketersediaan layanan ini untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa,” ujarnya dalam acara pelepasan calon peserta fellowship luar negeri ke China dan Jepang pada Senin, 6 Januari 2025. M.
Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Editor s Choice: Indonesia Kekurangan 1.

