Sedikitnya 14 orang tewas di Bali akibat banjir yang menggenangi rumah-rumah dan memaksa evakuasi
Liga335 daftar – Banjir bandang dan tanah longsor telah melanda dua provinsi di Indonesia, menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas, enam orang hilang dan berdampak pada sekitar 600 orang, menurut para pejabat.
Banjir menewaskan lima orang di ibukota Bali, Denpasar, kata Abdul Muhari, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Empat orang lainnya tewas di daerah Jembrana, Gianyar, dan Badung.
Dari 600 orang yang terkena dampak, hampir 200 orang telah dievakuasi ke sekolah-sekolah dan masjid-masjid karena rumah-rumah mereka masih terendam banjir, kata badan tersebut.
Delapan mayat ditemukan pada hari Rabu, termasuk empat orang yang berada di sebuah bangunan yang runtuh dan hanyut di pasar Kumbasari di Denpasar, kata Nyoman Sidakarya, kepala Badan SAR Bali.
Hujan lebat selama dua hari telah menyebabkan banjir yang signifikan di lima kota di Bali, termasuk Denpasar, dengan evakuasi yang dilakukan bahkan di pusat wisata Kuta.
Di provinsi Nusa Tenggara Timur, tim penyelamat pada hari Rabu menemukan mayat seorang ibu dan anaknya terkubur di bawah berton-ton lumpur di desa Mauponggo yang terkena dampak paling parah, dan seorang pria di desa tetangga, Loka laba.
Pihak berwenang setempat mengatakan sedikitnya empat orang tewas ketika sebuah bangunan ambruk di Denpasar Barat. (ABC News: Tim Swanston)
Di Bali, sekitar 200 petugas penyelamat telah bekerja di daerah dataran rendah.
Video yang dirilis oleh badan pencarian dan penyelamatan Denpasar menunjukkan tim penyelamat mengarungi air setinggi dada dengan perahu karet, bekerja untuk menyelamatkan penduduk di daerah dataran rendah.
Hujan lebat telah menyebabkan banjir yang signifikan di lima kota. (Supplied)
Di jalan-jalan di Denpasar, penduduk setempat terkejut dengan kerusakan akibat hujan lebat, dan mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat kondisi seburuk ini di Bali.
“Rumah saya kebanjiran dan kami tidak bisa pergi kemana-mana, kami benar-benar terisolasi sampai jam 3 sore,” ujar Ni Made Anggraeni, seorang warga Denpasar.
Warga Denpasar, Ni Made Anggraeni, mengaku takut namun beruntung. (ABC News: Tim Swanston)
“Dari kemarin pagi sampai pagi hari toda y, hujan tak kunjung berhenti.
“Selama saya tinggal di Bali, baru kali ini terjadi banjir seperti ini.
“Saya takut pastinya, tapi kami beruntung pagi ini, kami semua terjaga. jika kami tertidur, kami tidak tahu kalau akan ada banjir dan kami pasti terbawa arus.”
Warga Denpasar, Ardiansyah, terkejut dengan cuaca buruk yang terjadi. (ABC News: Tim Swanston)
Banjir merobohkan dua bangunan di Denpasar, kata I Nyoman Sidakarya, kepala badan pencarian dan penyelamatan di pulau itu.
Akses ke bandara internasional di dekat Denpasar terbatas karena hanya truk yang dapat menggunakan jalan, tambahnya.
Ketika permukaan air sungai kembali normal pada hari Kamis, orang-orang di Denpasar meninggalkan tempat penampungan darurat yang penuh sesak. Mereka menemukan jalan-jalan yang dipenuhi lumpur dan puing-puing, mobil-mobil yang tergeletak terbalik di taman-taman atau menumpuk di gang-gang sempit, dan trotoar-trotoar yang penuh dengan sandal, panci dan wajan, serta foto-foto lama.
Pihak berwenang mengambil keuntungan dari surutnya air untuk mulai membersihkan lumpur dan menyingkirkan tumpukan sampah basah dari jalan.
reet, dan listrik pulih kembali ke puluhan ribu tempat tinggal dan bisnis.
Ardiansyah juga terkejut dan sempat turun untuk melihat bangunan yang ambruk.
“Saya khawatir, semoga tidak ada lagi hujan deras seperti semalam,” katanya.
“Saya harap pemerintah Denpasar segera menanganinya. belum pernah terjadi seperti ini sebelumnya.”
Pihak berwenang mengatakan beberapa orang masih dinyatakan hilang.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa dan menginstruksikan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terbang ke Bali guna memimpin tanggap darurat dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.

